Laman

Kamis, 09 Agustus 2012

Aku di Jalanku..




dengan lugu ku temui mereka yang belum pernah ku jumpai. ada cinta dalam tegur sapa itu.

tak ada yang kubawa selain pribadi ini dan restu ibu ketika ku langkahkan kaki memulai semua yang harus ku mulai.

seperti petani yang menanam benih di ladang dan berharap panen raya pada saatnya. itulah sedikit harapan yang dapat kubaca dimatanya ketika diantarnya aku ke depan pintu itu.


banyak orang yang ku temui dijalan, banyak cerita yang ku dapat, kutemui, ku dengar, ku lihat dan kurasakan sendiri.
seperti saat rasanya aku terlonjak gembira ketika kutemukan mereka yang entah kenapa selalu ada bersamaku, padahal tak serupiah pun kubayar mereka untuk ada di sisiku.
atau tangis haru ketika ku mengenal cinta sejati-Mu yang selama ini belum benar-benar ku kenal.

saat sehelai benang sutra tak kasat mata yang tak tau bagaimana menghubungkan hati ku dengan hati lain manusia ciptaan-Mu. bukankah hidup itu indah..

dengan senyum bak cahaya mentari ku lalui jalan ku dengan mantap dan bahagia. seolah tak rela bila aku harus bersedih, padahal ku tahu dengan sadar bahwa tak selamanya jalan ini baik-baik saja.

rasa putus asa membuat ku terhenti, kesedihan menyeretku menjauhi jalan yang seharusnya ku lalui, kehilangan, rasa hampa seakan mencekik ku sehingga aku menginginkan mati mungkin lebih baik, seolah tak ada tempat berbagi, yang kulakukan hanya diam menyendiri, padahal begitu banyak orang yang lalu lalang di sekitar ku, berhenti, tersenyum dan mengulurkan tangan kepadaku.

namun mengapa aku begitu takut kembali melalui jalan ku?
tanpa tahu apa yang kutunggu, namun yang ku tahu adalah bahwa aku harus menunggu.

rasa bosan menyergap ku, namun aku percaya pada apa yang ku tunggu. karena aku percaya Kau pasti datangkan padaku apa yang ku tunggu.

waktu berlalu, kutemukan semua jawab ku, Kau dorong aku dengan paksa kembali lalui jalan ku.
mengapa semua yang ku tahu buat ku menangis? Kau tahu hati ku begitu rapuh.

mengapa pula Kau tampar aku begitu keras? seolah semua kebaikan yang kulakukan semenjak aku mulai bisa berbicara dan berjalan tak cukup untuk membuat ku sedikit saja mendapat rasa bahagia? begitu besar dosaku.

satu cahaya menyinari jalan ku kini, tamparan Mu menyalakan lampu itu, membuat mata ku yang buta sedikit mampu melihat.
Ya Allah, jangan padamkan lampu itu, aku hanya takut sedikit yang ku miliki ini tak mampu menjaga sinarnya.. jangan Kau butakan mata ku oleh keindahan yang semu, kemewahan yang membuatku lupa diri.. pikat hatiku pada kesederhanan yang berwibawa, keharmonisan karena kasih sayang yang tak berhenti mengalir. atau pada keindahan yang tak akan pernah pudar.

Ya Allah, bolehkah kuminta "lampu lain" tuk menemaniku? bersama lalui jalan ini yang kuharap ujung dari jalan ini adalah kembali kepada-Mu? "lampu" yang bisa membawa ku syurga mu?
seperti alam semesta yang selalu bertasbih kepada-Mu, kuharap ku mampu pula seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar