dia tak menoleh . dia tetap bergerak. melangkah maju. dia
bahkan tak peduli. yang dia tahu hanya terus berjalan tanpa henti.
dia tak mengenal lelah. dia benci waktu luang. dia benci
untuk sejenak beristirahat... karena yang dia tahu adalah.. terus berjalan.
dia tak peduli.. pada mereka yang memandang sebelah mata..
dia tak pernah dengar. omongan mereka tentang kemustahilan.. karna yang dia
tahu.. terus berusaha.
dia tak pernah iri. pada apa yang mereka punya. karna dia
pun sedang berusaha memiliki apa yang diinginkan. karna yang dia tau adalah..
terus berjalan.
dia tetap mencoba. meski nyawa beberapa kali hampir
terengut.. dia tetap berusaha. karena yang dia tau adalah.. terus berjalan.
dia tak pernah berpikir dua kali.. memberi mereka yang
kekurangan. meski berkali kali dia dicurangi.. oleh mrk yang memanfaatkn.
dia memang menerima apa-apa yang diberikan padanya. namun
dia tak pernah meminta..
Dia tetap pada pendiriannya.. Meski mereka mencoba
menggoyahkan prinsip hidupnya. Karena yang dia tau adalah terus berjalan..
Dia bangun dikala mereka masih lelap tertidur. Dan tertidur
dikala mereka sudah lama terlelap.
Dia tetap berikan cinta dan rasa hormat. Meski mereka
seringkali merendahkan dan mengacuhkan.
Dia tak pernah berhenti berdoa dan berharap.. Karna dia..
Yakin Allah selalu bersamanya.
Dia tak pernah kasar kepada orang tuanya. Dengan kasih dia
rawat keduanya yang menua. Karna dia inginkan sebuah istana di surga untuk
mereka.
Dia tak mau mengenal definisi "gagal". Karena yang
dia tahu adalah definisi "berhasil". Dan diapun terus berjalan.
dia tak pernah peduli jika kemudian dia gagal. dia bahkan
tak peduli jika mereka merendahkan. karena yang dia tahu adalah terus berusaha.
dia tak ingin mereka melihat sedikit celah untuk
menjatuhkannya. dia menutup pintu menuju kelemahannya.
dia tak pernah percaya pada mitos tentang sihir hitam yang
seringkali dilakukan mereka. karena dia tahu Allah melihat kebenaran. Dan mengutuk
syirik.
dia menjaga dirinya dengan kekuatan doa yang dia bisa. dia
memohon perlindunganNya disetiap sujud panjangnya.
dia selalu berpikir bagaimana cara mendapatkan. walau lelah
kadang tak sebanding dengan apa yang berhasil dia peroleh.
dia membersihkan semua apa yang berhasil diperoleh. dengan
memberi mereka tiap-tiap waktu dengan berkesinambungan.
dia tak pernah berpikir untuk berhenti. bahkan saat nafas
terasa sudah diujung lidah. bahkan saat tubuh.. basah oleh linangan darah.
dia tak pernah berpikir untuk selangkah saja untuk mundur.
bahkan ketika berkali kali kehilangan besar melandanya dari waktu ke waktu.
dia tertawa dan tersenyum. meski dia menangis dalam diam.
karena "berhasil" adalah ujung dari segala tangis dan sakit yang ada.
dia tak pernah takut menentang apapun yang tidak sesuai
nuraninya. karena yang dia tahu adalah bahwa benar tetaplah benar.
dia memberi mereka kedamaian dan ketenangan karena
kehadirannya. dia menjaga semua yang berharga. karena dia memiliki cinta yang
tak terbatas.
Dia bukan dirut sebuah perusahaan. Dia anak seorang petani
sederhana di desa pesisir. Tapi dia bisa memberikan kehidupan kami lebih dari
cukup.
Dia bukan lulusan universitas. Dia bahkan tak pernah serius
disekolah. Tapi dengan tangannya sendiri, dia memberi ku kesempatan duduk di bangku
universitas.
Dia bukan seorang da'i kondang. Tapi dia seorang ustadz di
rumah kami. dan dia yang pertama kali mengajarkan tentang islam dan takdirku sebagai
perempuan.
Aku bangga. Dia laki-laki terhebat versi sulistya.. Sampai
detik ini.. Sampai seorang pria lain menggantikannya nanti..
Karena dia adalah rajaku.. dia adalah ayahku.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar