Laman

Minggu, 11 November 2012

Dia


dia tak menoleh . dia tetap bergerak. melangkah maju. dia bahkan tak peduli. yang dia tahu hanya terus berjalan tanpa henti.

dia tak mengenal lelah. dia benci waktu luang. dia benci untuk sejenak beristirahat... karena yang dia tahu adalah.. terus berjalan.

dia tak peduli.. pada mereka yang memandang sebelah mata.. dia tak pernah dengar. omongan mereka tentang kemustahilan.. karna yang dia tahu.. terus berusaha.

dia tak pernah iri. pada apa yang mereka punya. karna dia pun sedang berusaha memiliki apa yang diinginkan. karna yang dia tau adalah.. terus berjalan.

dia tetap mencoba. meski nyawa beberapa kali hampir terengut.. dia tetap berusaha. karena yang dia tau adalah.. terus berjalan.

dia tak pernah berpikir dua kali.. memberi mereka yang kekurangan. meski berkali kali dia dicurangi.. oleh mrk yang memanfaatkn.

dia memang menerima apa-apa yang diberikan padanya. namun dia tak pernah meminta..

Dia tetap pada pendiriannya.. Meski mereka mencoba menggoyahkan prinsip hidupnya. Karena yang dia tau adalah terus berjalan..

Dia bangun dikala mereka masih lelap tertidur. Dan tertidur dikala mereka sudah lama terlelap.

Dia tetap berikan cinta dan rasa hormat. Meski mereka seringkali merendahkan dan mengacuhkan.

Dia tak pernah berhenti berdoa dan berharap.. Karna dia.. Yakin Allah selalu bersamanya.

Dia tak pernah kasar kepada orang tuanya. Dengan kasih dia rawat keduanya yang menua. Karna dia inginkan sebuah istana di surga untuk mereka.

Dia tak mau mengenal definisi "gagal". Karena yang dia tahu adalah definisi "berhasil". Dan diapun terus berjalan.

dia tak pernah peduli jika kemudian dia gagal. dia bahkan tak peduli jika mereka merendahkan. karena yang dia tahu adalah terus berusaha.

dia tak ingin mereka melihat sedikit celah untuk menjatuhkannya. dia menutup pintu menuju kelemahannya.

dia tak pernah percaya pada mitos tentang sihir hitam yang seringkali dilakukan mereka. karena dia tahu Allah melihat kebenaran. Dan mengutuk syirik.

dia menjaga dirinya dengan kekuatan doa yang dia bisa. dia memohon perlindunganNya disetiap sujud panjangnya.

dia selalu berpikir bagaimana cara mendapatkan. walau lelah kadang tak sebanding dengan apa yang berhasil dia peroleh.

dia membersihkan semua apa yang berhasil diperoleh. dengan memberi mereka tiap-tiap waktu dengan berkesinambungan.

dia tak pernah berpikir untuk berhenti. bahkan saat nafas terasa sudah diujung lidah. bahkan saat tubuh.. basah oleh linangan darah.

dia tak pernah berpikir untuk selangkah saja untuk mundur. bahkan ketika berkali kali kehilangan besar melandanya dari waktu ke waktu.

dia tertawa dan tersenyum. meski dia menangis dalam diam. karena "berhasil" adalah ujung dari segala tangis dan sakit yang ada.

dia tak pernah takut menentang apapun yang tidak sesuai nuraninya. karena yang dia tahu adalah bahwa benar tetaplah benar.

dia memberi mereka kedamaian dan ketenangan karena kehadirannya. dia menjaga semua yang berharga. karena dia memiliki cinta yang tak terbatas.

Dia bukan dirut sebuah perusahaan. Dia anak seorang petani sederhana di desa pesisir. Tapi dia bisa memberikan kehidupan kami lebih dari cukup.

Dia bukan lulusan universitas. Dia bahkan tak pernah serius disekolah. Tapi dengan tangannya sendiri, dia memberi ku kesempatan duduk di bangku universitas.

Dia bukan seorang da'i kondang. Tapi dia seorang ustadz di rumah kami. dan dia yang pertama kali mengajarkan tentang islam dan takdirku sebagai perempuan.

Aku bangga. Dia laki-laki terhebat versi sulistya.. Sampai detik ini.. Sampai seorang pria lain menggantikannya nanti..

Karena dia adalah rajaku.. dia adalah ayahku.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar