Laman

Minggu, 07 Oktober 2012

Pelangi



dia hadir saat lebatnya hujan menjadi tetes-tetes hujan
dia muncul saat cahaya keemasan matahari mengintip dari balik awan
indah…
cantik…
mempesona…

menyihir mata bagi yang melihatnya
melunakkan hati yang penuh marah
meredakan luka yang ada
satu lukisan dilangitNya
keagungan Allah..
Pelukis Terhebat diseluruh alam semesta
mengalirkan cintaNya ke dalam jiwa tiap insan
lewat tirai gerimis yang masih membasahi bumi
lewat aliran-aliran kecil yang tercipta di tanahNya selepas hujan mereda
lewat cermin-cermin indah danau dan samudra..
lewat sisa tetes air diujung daun-daun pohon-pohonNya..
lewat kerendahan hati dan penerimaan diri bahwa Allah itu ada..

memalingkan wajah dari terangnya mentari, kearah mendungnya awan kelabu
sekelompok anak kecil terdiam menghentikan permainan mereka
mematung memandangnya…

lewat jendela kamar yang terbuka
seseorang terbangun dari tidurnya
mendekat
melihat
menatap syukur, untuk sepasang mata anugerahNya

Sepasang petani menghentikan langkah kaki mereka
Menatap kagum warna warni lukisanNya
Mengucap penuh syukur, untuk usia yang ada

Dalam rumah-rumah di kota-kota
semua penghuni sejenak menghentikan aktifitasnya
melirik takjub pada lengkung indahnya yang memeluk bumi

teringat sebuah dongeng tentangnya
mereka bilang... bidadari syurga turun ke telaga
melintas melewati pelangi yang memeluk mesra bumi ini

namun kita tak pernah tahu
ada makna dan cerita dibalik keindahan serta keelokan pelangi yang menyihir mata itu
begitu banyak warna berbeda yang tersusun
begitu banyak perbedaan yang ada tidak menjadikannya bermusuhan
mereka brsama dalam satu keindahan
Bukan keindahan semu yang ditawarkan, melainkan satu hasil yang harus dibeli dengan pengorbanan
hanya akan terlihat, jika kita bersedia memalingkan wajah, dari cerahnya mentari ke gelapnya mendung awan kelabu

lihatlah warna-warna itu.. mereka tetap menjadi dirinya sendiri. mereka tidak berusaha melebur. namun mereka berusaha berdampingan
karena... ketika warna-warna indah itu berrusaha melebur menjadi satu. hanya akan menjadi warna hitam yang menakutkan

Keberanian yang terpancar dari gagahnya merah
Keceriaan dan kegemberikan dari kuning yang menggoda
Kesejukan dari hijau yang menentramkan
Kelembutan, kekuatan, keangkuhan, kecerahan, cinta, pengorbanan, setia
Semua bersatu dalam keragaman

mereka tak mengenal keegoisan
mereka tak mengenal "aku", "kamu"
yang mereka tahu hanya… "Kita"
mereka indah ketika bersama
dengan warna alami diri

lalu.. bisakah kita? sedikit saja belajar dari mereka
memberi warna dunia, memberi keceriaan, senyum dan tawa pada sesama
tetap bersama dalam perbedaan
indah dengan karakter diri masing-masing
karena….
ketika satu warna saja tak lengkap atau menghilang..
takkan bisa disebut...
Pelangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar